Jika diamati, banyak tujuan orang berbisnis. setidaknya 3 alasan utama,yaitu: money, hobby, dan happy. didasari atau tidak, seidealisme apapun tujuannya adalah untuk mendapatkan uang itu merupakan tujuan utama mengapa orang berbisnis.
Bahasa lain untuk memenuhi kehidupan hidup, seperti: membiayai sekolah anak,bayar hutang yang tercukup jika hanya mengandalkan gaji dan seterusnya.
Pada titik tertentu,semua pengusaha yang memiliki “faith” dalam hidupnya akan sampai pada akhir.Berbisnis ternyata tak sekedar untuk uang, maka biasanya pengusaha haruslah merasakan bagaimana memiliki kecukupan uang, meski sebenarya definisi cukup itu sendiri relative.
Ilustrasinya, adalah wajar jika orang miskin itu hidup sederhana, tetapi adalah luar biasa jika orang orang kaya yang sebenarnya memiliki kekayaan banyak,tapi hidupnya,penampilannya,dan perilakunya sangat sederhana. Apakah berarti untuk mencapai titik tertentu ketika orang berbisnis merasa kenyamanan lain? yaitu: pertama,ketika dapat menyalurkan minat/hobi; kedua secara sengaja ternyata berbisnis ini dapat merasakan “peran” penting untuk kehidupan orang lain.
Seseorang yang yanh hobi travelling akan membuka bisnis biro. apakah dia langsung untung pada tahun pertama? bisa ya bisa tidak.
Umumnya bisnis harus melewati ”fase perjuangan” terlebih dahulu.bisa jadi dua-tiga tahun belum bisa BEP (break even point).
Boleh jadi pebisnis harus terus bertahan karena dia akan memiliki ”keuntungan” lain diluar uang.misalnya dapat memanfaatkan keliling dunia gratis.memiliki kesempatan mengunjungi seantero nusantara.
Contohn lain,ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi memasak kue,kemudian mencoba menawarkan kuenya ke teman,tetangga,rekan bisnis,suami,rekan kerja saudara,dst.
Rupanya orang tertarik dengan kue buatan ibu tersebut.ketika banyak yang pesan,ibu ini mulai kerepotan,ketika ada bank menawarkan pinjaman modal ibu rumah tangga ini tak menolak.”lo mengapah?”
Saya mempunyai anak yang masih kecil-kecil saya bisnis kue bukan untuk mencari uang sebanyak-banyaknya,hanya hobi.kebutuhan rumah tangga cukup dengan yang diberikan suami.” jadi ini contoh, meski dia untung dan bisa meraup lebih banyak untung, tapi tidak dilakukannya atau setidaknya belum dilakukannya karena merasakan kenyamanan lain.
cukup senang dapat menyalurkan hobi membuat ku dan orang lain mengapresiasi kue buatannya.tujuan berbisnis untuk happy maksudnya ingin mendapatkan kenyamanan lain yang diimpikan sejak lama dengan cara berbisnis.
seorang karyawan level middle dari BUMN terkenal dengan gaji 20 juta/bulan sebenarnya ia relative cukup untuk memenuhi kebutuhan standar hidup yang diinginkan, tetapi tidak bisa memiliki kebebasan lain yang diidamkan sejak lama:
a. kebebasan waktu. Ia ingin mengatur diri sendiri dalam waktu kerja. Tidak ingin terikat kerja Senin-Jum’at, dari pagi sampai petang;
b. karena hidup di kota besar yang macet, pergi subuh saat anak-anaknya belum bangun dan pulang saat anaknya sudah tidur. Ia tidak ingin anaknya menjadi “yatim piatu”;
Contoh lain tentang tujuan happy ini saat memutuskan membuka toko busana dengan start up Rp 200 juta. Uang tersebut bisa saja investasikan dengan 1 petak kavling atau beberapa gram emas atau membeli saham, tapi tidak dilakukannya. Ketiga jenis ivestasi: property, emas dan saham. Investasi ini memang relative memiliki keuntungan tanpa harus banyak susah payah.
Kesempatan memiliki uang dari tuhan, sehingga tidak mau semua uang tersebut hanya diinvestasikan seperti tersebut. Jika dengan membuka toko,bukankah membuka lapangan kerja baru? Ya setidaknya 4-5 karyawan bisa direkrut. Membuka tokobukankah bisa membeli banyak bahan baku dan memajukan pedagang bahan baku dan uang jadi berputar?
Jika hanya investasi dengan emas, tanah atau saham,maka hanya menikmati untuk diri sendiri. Sudah cukup happy dengan 200 juta bisa mengajak orang lain,mendapatkan manfaat dari membuka toko. Sekarang apa tujuan berbisnis? Modal apa yang harus disiapkan dalam bisnis ? Jawaban sebagian anda adalah : uang,lokasi yang strategis, talent bisnis, jaringan pemasaran. Apapun boleh saja. Itu semuanya bisa jadi benar, tapi ada satu hal saja yang boleh tak setuju, yaitu modal terbesar dalam bisnis adalaH: KEMAUAN.
Apapun tujuannya, tidak ada yang salah, selama tidak melanggar hukum dan tidak melanggar hukum dan tidak merugikan orang lain. Focus pada tujuan yang ingin dibuat, maka akan enjoy menjalaninya. Uang memang harus tetap dikejar, tetapi jika digabungkan dengan tujuan yang kedua atau ketiga, maka akn dikatakan sekali lagi, insya allah akan enjoy menjalaninya.
orang yang lemah kemauan tidak akan pernah bertahan sebanyak apappun, dengan modal fisik yang dimiliki dan kemauan yang kuat insya Allah akan menemukan “jalan” keberhasilan dalam berbisnis meski,awalnya tak memiliki modal uang. Ini pernah membuktikannya dan banyak orang telah membuktikannya !.
mengingat keinginan itu, diputuskan untuk resign. Saat usianya 40 tahun dan kebetulan ada program pensiun dini dari perusahaan,ia memutuskan untuk mengambil program tersebut dan memulai berbisnis.
Boleh tak setuju, adalah BOHONG jika ada orang yang mengatakan takbisa usaha gara-gara tak memiliki modal uang. Sebagai ilustrasi,anda dekati dan berikan pertanyaan pada 50 anak SMA yang tak bisa kuliah (karena keterbatasan biaya ) dan nganggur. Jadi kriterianya dua : tidak kuliah,tapi juga nganggur. Melamar kerja kesana ke mari dengan ijazah SMA susahnya minta ampun. Pertanyaannya hanya satu “DE ! MAU GAK JUALKAN PISANG GORENG YANG SAYA BUAT?
Akan tetapi jika anda yang mau menerima tawaran itu, maka dijamin anak inilah yang akan memiliki kemajuan lebih dibandingkan teman-temannya. Bukan, bukan, bukan, bisa jadi bukan pisang goreng itu yang akan membuat maju, tetapi KEMAUAN untuk memulai itu yang membuat seseorang akan maju.
Bagaimana kira-kira jawaban yang anda dapatkan? Saya tidak yakin jika sebagian besar menerima tawaran itu. sebagian besar (untuk tidak mengatakan seluruhnya) akan mengatakan: NGGAK MAU! ALASANNYA? Gengsi,malu ,untungnya gak jelas, capek, malas. Lebih baik jadi penjaga minimarket, security, office boy,kongkow-kongkow, motor-motoran, dst. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Setelah 5 tahun mereka masih nganggur.Barulah sebagian mereka akhirnya memutuskan dan mengatakan. “Om,dulu pernah nawarin pisang goreng kayak gimana om? Saya mau deh om sekarang!” Setelah 5 tahun barulah ia tertarik, setelah 5 tahun barulah ia banyak bertanya, setelah 5 tahun nganggur barulah ia mau memulai.Bayangkan apa yang terjadi jika ia memulai 5 tahun lalu?
Ketika anak ini julan pisang goreng,maka secara sengaja atau tiodak,tengah “terjun” di sekolah kehidupan
a. mendapatkan banyak pelajaran usaha.Pelajaran real dan praktis.bukan teoritis.
b. belajar banyak teknik komunikasi. Teknik menawarkan barang
c. Belajar bagaimana pahit ditolak oramng,
d. Tidak laku dagangannya
e. Belajar terus memperbaiki kalimat-kalimat yang diucapkan ketika memberikan penawaran.
f. Mendapatkan banyak kenalan baru, relasi baru, jaringan baru.
SEtelah 5 tahun anak ini tetap masih jualan pisang goreng, untungnya boleh jado tak seberapa.Akan tetapi suatu saat ada distributor CONSUMER GOODS tengah mencari penyalur dan diantara yang mengajukan aplikasi adalah anak yang nganggur dan anak yang memiliki pengalaman menjual pisang goreng, mana yang kira-kira akan dipilih sebagai disbutor?
Entah dengan anda. Jika saya berada dalam posisi distributor itu, maka 100% akan memilih anak yang dari awal bersedia untuk jualan pisang goreng tadi. Alasannya adalah : anak ini memiliki kekuatan dan kemauan,akan menumbuhkan kekuatan lain,kerja keras,keuletan,pantang menyerah!
OLEH: DEDE HIDAYAT D.H.,DRS.H.Sag.,M.Si.
Direktur CV Idola Indonesia
www.tasidola.com
Pabrik Tas di Indonesia
Konveksi Tas Idola Sebagai Pengrajin Tas
Alamat Produsen Tas pembuat Tas Seminar
Jl. Leuwi Sari V no 59
Bandung